Awal mulanya ada Gampong Alue Jamok adalah pada tahun 1927 melalui beberapa orang pendatang yang berasal dari daerah peudada antara lain  Tgk. Cut Gam,Tgk. Imum Rasyid,Tgk. Ben Ibrahim,Tgk. Muda Lamkuta, Tgk.Trieng dan Tgk.Matang Kupila yang bermaksud menghidari dari kejaran penjajahan Belanda kala itu. Seiringnya perjalanan waktu dan putaran masa merekapun secara bersama-sama mencoba untuk melakukan pemugaran daerah lokasi persembunyian mereka dengan menebang pepohonan dan membersihkan rawa-rawa dengan maksud untuk membuat suatu perkampungan kecil. Pada saat mereka membersihkan wilayah tersebut ,sekitar rawa-rawa dekat sungai mati ( krueng Mate ) mereka secara bersama-sama melihat dan menemukan ada sebuah sarang nyamuk ( eumpung Jamok ) sebesar goni atau karung padi. Merekapun sepakat untuk mengatur cara pengusiran nyamuk yang ada di sarangnya itu, dengan cara menaburkan beras padi tujuh sore hari ( Geujak peubreuh pade tujoh seupot ).

          Setelah nyamuk - nyamuk yang ada disarangnya berhasil diusir maka merekapun bermusyawarah dan muafakat bahwa Gampong yang akan mereka jadikan sebuah wilayah untuk bermukim harus diberikan sebuah nama yang disepakati bersama dari seuah kejian aneh tapi nyata yang tersebut diatas sehingga diabadikan manjadi nama Gampong yaitu Alue Jamok.